Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mata dengan Certainty Factor dan Forward Chaining
sistem pakar
Abstract
Penelitian ini mengembangkan sistem pakar untuk diagnosis penyakit mata menggunakan metode Certainty Factor dan Forward Chaining. Metode Certainty Factor digunakan untuk mewakili tingkat kepastian gejala pada pasien, sedangkan Forward Chaining digunakan untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala yang dimasukkan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan eksperimen, dengan tahapan perancangan sistem, pengumpulan data, implementasi, serta pengujian dan analisis data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pakar memiliki akurasi 92%, presisi 90%, recall 88%, dan F1-Score 89%. Implementasi metode Certainty Factor dan Forward Chaining terbukti efektif dalam mendiagnosa penyakit mata, dengan kecepatan dan kemudahan penggunaan yang tinggi. Sistem ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosa awal, membantu dokter dalam pengambilan keputusan, dan memberikan informasi yang berguna bagi pasien.
Kata Kunci: Sistem Pakar, Diagnosis Penyakit Mata, Certainty Factor, Forward Chaining, Keakuratan Diagnosa
Downloads
References
[2] R. R. Kusumahdinata, A. Sudiarjo, M. Hikmatyar, and R. A. M. Ramadhan, “Development of a System for Diagnosing Pests and Diseases in Corn Plants Based on the Intensity of Damage Using the Certainty Factor Method,” Antivirus J. Ilm. Tek. Inform., vol. 17, no. 1, pp. 135–143, 2023, doi: 10.35457/antivirus.v17i1.3066.
[3] A. S. Ashidiqi, I. Widaningrum, and J. Karaman, “Implementation of The Certainty Factor Method in The Expert System For Early Diagnosis of Dyslexia in Childhood,” INTENSIF J. Ilm. Penelit. dan Penerapan Teknol. Sist. Inf., vol. 7, no. 1, pp. 18–32, 2023, doi: 10.29407/intensif.v7i1.18433.
[4] H. Syahputra and D. Monica Syafindy, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hepatitis Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Sains Inform. Terap., vol. 2, no. 1, pp. 45–50, 2022, doi: 10.62357/jsit.v2i1.186.
[5] L. P. Wanti, N. W. A. Prasetya, and O. Somantri, “Expert System for Diagnosing Inflammatory Bowel Disease Using Certainty Factor and Forward Chaining Methods,” J. Innov. Inf. Technol. Appl., vol. 5, no. 2, pp. 166–175, 2023, doi: 10.35970/jinita.v5i2.2096.
[6] I. Savilla, E. Rianti, and F. Yenila, “Certainty Factor Method for an Expert System for Orthopedic Disease Diagnosis,” J. Comput. Scine Inf. Technol., vol. 9, pp. 199–204, 2023, doi: 10.35134/jcsitech.v9i4.88.
[7] P. Hasan and E. Pawan, “Optimizing the Combination of Forward Chaining and Certainty Factor Methods in Early Diagnosis of Tertiana and Tropical Malaria Diseases,” Int. J. Intell. Syst. Appl. Eng., vol. 12, no. 11s, pp. 502–511, 2024.
[8] R. P. Saputri and A. D. Sutiasih, “Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis LMS E-study Sekolah Menengah Kejuruan Kota Padang,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 10, no. 2, pp. 366–378, 2021, doi: 10.33022/ijcs.v10i2.3006.
[9] N. M. Farhan and B. Setiaji, “Indonesian Journal of Computer Science,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 12, no. 2, pp. 284–301, 2023, [Online]. Available: http://ijcs.stmikindonesia.ac.id/ijcs/index.php/ijcs/article/view/3135
[10] Wistu Ari Wibowo, Anik Vega Vitianingsih, Yudi Kristyawan, and Slamet Kacung, “Sistem Pakar Diagnosa Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Semangka Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 13, no. 1, pp. 1168–1177, 2024, doi: 10.33022/ijcs.v13i1.3653.
[11] H. Kurniawan, Gustientiedina, Y. Desnelita, and Gusrianty, “Implementasi Metode Fuzzy Logic Untuk Aplikasi Diagnosa Penyakit Pencernaan Manusia,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 11, no. 1, pp. 209–218, 2022, doi: 10.33022/ijcs.v11i1.3035.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.





















.png)
.png)
