ANALISA BISNIS LIMBAH PADA CV.DUTA GEMILANG JAYA
Abstract
Meningkatnya jumlah limbah besi salah satunya dikarenakan daya hidup masyarakat yang menyukai kepraktisan,semua barang yang sudah tidak terpakai pada lingkungan pabrik yang sering kali hanya di buang begitu saja. Ini di karenakan tidak adanya tanggung jawab perusahaan,untuk menarik kembali produk bekas dari mereka yang sudah digunakan. Jika limbah yang tidak terpakai tersebut dibiarkan,tentu akan menimbulkan dampak serius bagi lingkungan disekitarnya. Disisi lain,barang bekas atau barang rongsok itu sebenernya masih bernilai jual yang relative tinggi. Dan semua barang bekas itu masih bisa dimanfaatkan .Rongsokan tersebut nantinya didaur ulang untuk di jadikan benda yang lainnya.Dengan meningkatnya pertumbuhan Industri tersebut salah satunya berupa limbah Scrab,Besi Batangan,Drum Dll yang secara fisik menyerupai Besi. Saat ini sudah banyak barang pengepul bekas ataupun barang rongsokan disetiap daerah termasuk di kota Jakarta.Para pengepul tersebut biasanya ada yang mengambil barang dari perusahaan ataupun ada yang mengirim barang ke pengepul.Oleh karena itu Scrab,Besi Batangan, Drum Dll tersebut perlu ditangani dengan tepat. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya suatu penelitian untuk pemanfaatan limbah Industri. Dari barang yang dapat merusak lingkungan,menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai komuditi atau bahan tambahan.
Downloads
References
[2] J. Awali, I. Ismail, O. Aryatama, Y. Triana, and W. Asih, “Pelatihan Daur Ulang Logam (Alumunium) bagi Masyarakat Karang Joang,” J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 1, p. 1, 2018, doi: 10.22146/jpkm.30313.
[3] E. Nofiyanti et al., “JAMAIKA : Jurnal Abdi Masyarakat Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang PELATIHAN DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK MENJADI SOUVENIR JAMAIKA : Jurnal Abdi Masyarakat Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang,” pp. 105–116.
[4] N. Fauzi, K. Udyani, D. R. Zuchrillah, and F. Hasanah, “Penggunaan Metode Elektrokoagulasi Menggunakan Elektroda Alumunium dan Besi pada Pengolahan Air Limbah Batik,” pp. 209–214, 2019.
[5] S. Nani and S. Selvi, “Peran Bank Sampah dalam Meningkatkan Pendapatan Ibu-Ibu Desa Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo,” J. Ilm. Pangabdhi, vol. 5, no. 2, pp. 143–154, 2019, doi: 10.21107/pangabdhi.v5i2.6199.
[6] L. Biati, “Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Nilai,” 2018.
[7] J. Student, T. Sipil, and L. Belakang, “Evaluasi Perhitungan Material Dan Biaya Besi Pada Proyek,” vol. 1, no. 2, pp. 82–86, 2020.
[8] S. Ibu, D. Menggunakan, and P. H. P. Dan, “No Title,” vol. 1, no. 2, pp. 104–117, 2020.
[9] Y. Septiani, E. Arribe, and R. Diansyah, “( Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Abdurrab Pekanbaru ),” vol. 3, no. 1, pp. 131–143, 2020.
[10] “No Title,” vol. 2, no. 2, 2019.
[11] “Efektivitas Penurunan Kadar Besi (Fe) pada Air Sumur dengan Filtrasi Serbuk Cangkang Kerang Variasi Diameter Serbuk Intan Noer Auliah,” vol. 10, pp. 25–33, 2019.
[12] A. Qanita, “Analisis Strategi Dengan Metode Swot Dan Qspm (Quantitative Strategic Planning Matrix): Studi Kasus Pada D’Gruz Caffe Di Kecamatan Bluto Sumenep,” J. Ilm. Manajemen, Vol. 1 No. 2, Oktober 2020, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2020.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.