Pengaruh harga emas dan minyak goreng Terhadap inflasi di indonesia

  • Eduardus Hena Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
  • Engelbertha E. Silalahi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh harga emas dan harga minyak goreng terhadap inflasi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan pengumpulan data sekunder, dilanjutkan dengan mengolah data untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis terdiri dari uji parsial menggunakan uji t dan uji simultan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95 persen pengaruh harga emas dan harga minyak goreng terhadap inflasi. Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa secara parsial harga emas berpengaruh negatif dan siginfikan terhadap inflasi di Indonesia dengan koefisien regresi -0,05 artinya bila harga emas meningkat sebesar 1 % maka inflasi turun 0,05 persen dan sebaliknya bila harga emas turun 1 % mengakibatkan inflasi meningkat sebesar 0,05 persen. Temuan tersebut menujukkan bahwa bila harga emas meningkat maka investor memilih berinvestasi dalam bentuk emas sehingga berkurangnya permintaan terhadap barang modal dan sumber daya lainnnya dalam investasi riil mengakibatkan harga rata-rata turun sehinga inflasi turun, dan sebaliknya. Selain itu harga minyak goreng berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi dengan koefisien regresi sebesar 0,01 artinya bila harga minyak goreng meningkat 1 persen, memberikan kontribusi terhadap meningkatnya inflasi sebesar 0,01 persen. Secara simultan harga emas dan harga minyak goreng berpengaruh signifikan terhadap inflasi, sehingga model regresi berganda inflasi diformulasikan sebagai berikut:  Y = 9, 65 -0,05X1 + 0,01X2; Y = Inflasi, X1 = Harga emas, X2 = Harga minyak goreng.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Eduardus Hena, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Engelbertha E. Silalahi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

References

[1] Frederic S. Miskhin (2012) “The Economic, Banking, and Financial Markets”. Pearson Education, Inc. New Jersey.
[2] Mankiw (2018), Principles of Economics, 8e Asian Edition, Cengage, Harvard University.
[3] Badan Pusat Statistik (2022). Data Sensus , bps.go.id, Jakarta.
[4] Bank Indonesia, Bank Sentral Republik Indonesia, Juli 2022. Inflasi Inti. bi.go.id
[5] Dahlan Siamat (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi Kelima. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
[6] Faisal basri (2002). Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga, Jakarta
[7] W. Lawrance Neuman (2013). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, edisi 7, terjemahan, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.
[8] Anonym (2022). Independen Precious Metals Authority. www.Ibma.org.uk
[9] Jeffey M. Wooldridge (2013). Introductory Econometrics A Modern Approach 5th edition, South Western Cengage Learning, Michigan State University
[10] Imam Ghozali (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Published
2022-08-08
How to Cite
HENA, Eduardus; SILALAHI, Engelbertha E.. Pengaruh harga emas dan minyak goreng Terhadap inflasi di indonesia. JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research), [S.l.], v. 6, n. 3, p. 643-649, aug. 2022. ISSN 2598-8719. Available at: <http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/555>. Date accessed: 29 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.52362/jisamar.v6i3.555.